-->

7 Cara Setan Menipu Manusia (Menggoda Manusia)


cara setan meniou manusia
Cara Setan Menipu Manusia – Setan adalah makhluk terkutuk yang menganggap dirinya besar dan lebih mulia dari Adam, sehingga ia tidak mau sujud kepada nabi Adam. Inilah penyebab setan ini dikutuk oleh Allah SWT. Sekarang dalam kehidupan kita setan senantiasa mencari temannya yang akan masuk bersamanya keneraka. Maka sekali-kali jangan sampai kita terjebak dengan godaan dan tipun setan. Satu satunya cara agar kita bisa menjauhi godaan setan adalah dengan mengetahui cara setan menipu manusia. Tentu ini terjadi pada bisikan-bisikan hati pada setiap manusia, bisikan hati tersebut ada yang baik dan ada yang jahat dan ada juga yang baik namun bertujuan jahat. Tergantung dari sumber bisikan itu sendiri, karena bisikan hati ada yang berasal dari Allah dan ada yang berasal dari Malaikat dan ada juga yang berasal dari setan atau syaithan.
Imam Ghazali membeberkan cara setan menipu manusia dari tha’at kepada Allah dalam kitab nya yang terkenal dan menjadi kajian disetiap dayah atau pesantren, yaitu kitab Sirajut thalibin. Berikut beberapa cara setan menipu manusia mulai dari cara bisikan hati secara kasar hingga pada bisikan yang halus yang tidak bisa dikenal manuia kecuali mereka yang tidak lalai hatinya.

Cara Setan Menipu Manusia dari Tha’at kepada Allah

1. Mencegah manusia dari tha’at seperti mencegah manusia dari shalat dengan berbagai alasan dan bisikan hati serta kebimbangan.
Kalau orang tersebut dipelihara oleh Allah maka ia akan menolak bisikan setan tersebut dengan berkata. “sungguh aku sangat membutuhkan amal ibadah, karena aku mesti membekali diri di dunia yang fana ini untuk hari akhirat nanti, karena akhirat adalah sesuatu yang pasti terjadi. Kemudian . .
2. Memerintahkan manusia untuk melambat-lambatkan tha’at. Kalau yang pertama tidak berhasil, maka setan akan menempuh cara selanjutnya yaitu membisikkan dalam hatinya agar ia melambat-lambatkan ibadahnya atau menunda-nunda ibadahnnya.
Kalau orang tersebut dipelihara oleh Allah maka ia akan menolak bisikan setena tersebut yang berkata, “tidaklah ajalku pada tanganku (kekuasaanku) sehingga aku bisa berlambat-lambat dari ibadah.Jadi tidak mungkin aku melambat-lambatkan tha’at atau ibadah, dan setiap hari ada ‘amal masing-masing, sehingga kalau amal hari ini aku kerjakan besok, maka amal besok kapan harus kukerjakan, demikian hingga seterusnya. Kemudian . . .
3. Setan memerintahkan manusia untuk mempercepat dalam melakukan ibadah, seperti shalat yang seharunya 10 menit jadi 3 menit dll. Setan mengatakan “segeralah, segeralah dan segeralah agar engkau selesai pada jam sekian dan sekian”.
Kalau manusia tersebut masih dipelihara Allah maka ia akan menolah ajakan setan itu dengan berkata, “Sedikit amalan dalam keadaan sempurna lebih baik dari banyak amalan tapi cacat”. Kemudian cara setan menipu manusia selanjutnya yaitu dengan . . .
4. Menyuruh manusia agar menyempurnakan ibadahnya karena menampak-nampakkan pada manusia lain. Manusia melakukan amal dengan sempurna dan lama-lama namun dalam hatinya agar diketahui oleh manusia lain bahwa ia shaleh atau ikhlas dalam ibadah. Na’uzubillah.
Jika hamba tersebut dipelihara oleh Allah maka ia akan menolak bisikan setan itu dengan berkata, “Apa yang aku kerjakan untuk tujuan dilihat manusia? tidakkah cukup bagiku hanya Allah yang melihat? Nah, ketika setan kalah pada cara penipuan ini, maka setan akan beralih menggoda anak adam dengan cara selanjutnya yaitu cara setan menipu manusia model ke-5.
5. Setan merencanakan untuk menjatuhkan hamba (manusia) dalam ‘ujub dengan mengatakan, alangkah agungnya engkau (beribadah semata-mata untuk Allah), alangkah tidak lalainya engkau dari ibadah, dan alangkah mulianya negkau. Ini adalah bentuk bisikan setan menjatuhkan manusia dalam ‘Ujub.
Kalau manusia tersebut masih di pelihara Allah, maka ia menolah tipuan setan dengan berkata, “Segala puji, keagungan itu hanya milik Allah bukan milik ku, hanya pantas di alamatkan kepada Allah, Allah mengkhususkan ku dengan taufiq-Nya, dan Allah menjadikan amalku berharga semata-mata karunia-Nya. Kalau tidak ada karunia Allah maka aku tidak akan dekat dengan Nya dan aku tidak akan bisa menjuhkan maksiatku.Ini semunya semata-mata karunia Allah.
Ketika setan la’anahullah kalah dalam ronde kelima, maka ia akan menipu manusia dengan cara ke enam, dan ini adalah cara setan menipu manusia yang sangat halus dan tidak diketahui oleh manusia manapun, kecuali mereka yang hatinya tidak lalai.
6. Setan mengatakan, “bersungguh-sungguhlah engkau beribadah pda tempat yang tidak dilihat oleh siapapun, ibadahlah engkau karena Allah, Allah akan menampakkan keshalehan mu dan kebaikan pada manusia lain”.
Maksud setan adalah, kita manusia tidak perlu menampak-nampakkan ibadah pda manusia, karena dengan sendirinya Allah akan menampakkan bahwa kita orang baik pada pandangan makhluk. Dan setan meng-iradahkan perbuatan ibadah kita itu sebagai satu bagian dari riya.
Kalau hamba itu dijaga oleh Allah, maka ia akan menolah bisikan setan dengan berkata,
“wahai yang terlaknat, hingga sekarang engkau tidak habis-habisnya berusaha untuk merusak amalanku, kini engkau (setan) mengajakku untuk berbuat kebaikan dengan jalan baik-baik tapi tujuanmu adalah agar kebaikan itu rusak. Aku adalah hamba Allah dan Allah adalah tuanku, kalau Allah berkehendak maka ia bisa memperlihatkan kebaikanku pada manusia, kalau Ia berkendak juga bisa menutupi kebaikan ku dari manusia, jika Allah mau ia bisa memuliakanku dan jika ia mau ia bisa menghinakanku, aku tidak peduli apakah ibadahku itu dinampakkan pada manusia atau tidak dinampakkan. yang pasti tidak ada sesuatupun pada kekuasaan manusia. Manusia tidak bisa memudharatkanku dan tidak bisa memberi manfaat kepada ku.”
Ketika setan kalah dengan cara ini, maka setan akan menempuh cara selanjutnya dalam menipu manusia dari ibadah kepada Allah. Berikut cara setan menipu manusia model ke – 7
7. Setan berkata “engkau tidak perlu kepada amalan ini, karena jika engkau diciptakan sebagai orang bahagian, maka tidak memudharat akan engkau sebab engkau tinggalkan amalan ini, dan jikan engkau diciptakan sebagai orang celaka, tidak ada manfaat amalan ini bagi engkau sama sekali, toh engkau juga akan celaka”.
Kalau kita dipelihara oleh Allah, maka kita akan diberi kekuatan untuk menolak tipuan iblis la’ahulah ini dengan berkata, “Aku hanya seorang hamba, dan hamba wajib atasnya menjunjung tinggi perintah Allah yaitu berubudiayh kepada Nya, dan Allah maha mengetahui dengan ketuhanan-Nya, Dia menghukum apa yang Ia kehendak dan Ia berbuat apa yang Ia kehendak.
Allah tidak akan menyalahi janjinya, orang yang beramal akan diberi kenikmatan dan orang yang ingkar atau tidak beramal akan dibalas dengan azab. Allahu A’lam. (sirajut thalibin)
Demikianlah cara setan menipu manusia, berbagai cara dan siasat di atur untuk menghancurkan kehidupan manusia, menjauhkan manusia dari beribadah kepada Allah. Semoga kita termasuk Orang yang diberi taufiq dan petunjuk oleh Nya. Amin.
LihatTutupKomentar